Hari Pertama: Kedatangan dan Sambutan Hangat Pengasuh
Ahad, 6 Juli 2025 menjadi hari pertama kegiatan MPLS dan Mapersa 2025/2026 SMP Bustanul Makmur dan PP. Bustanul Makmur II. Para santri baru mulai berdatangan dan diterima dengan hangat oleh tim panitia. Setelah pembagian kelompok dan kamar, acara dilanjutkan dengan sesi pemasrahan santri oleh orang tua kepada pihak pesantren.
Pada kesempatan ini, Pengasuh PP. Bustanul Makmur II, KH. Robitul Haq, M.Si., memberikan sambutan dan nasihat mendalam. Beliau menyampaikan harapannya agar seluruh santri baru dapat tumbuh sebagai pribadi tangguh, berakhlak mulia, dan berjiwa santri sejati.
Sore hingga malam hari diisi dengan istighosah, ta’aruf lingkungan pesantren, makan malam, dan shalat berjamaah. Sebagai penutup, para santri diajak menonton film dokumenter pesantren dan melakukan refleksi malam bersama para asatidz.
Hari Kedua: Pembukaan Resmi dan Serunya Rujak Party
Senin, 7 Juli 2025 kegiatan dibuka dengan shalat tahajud dan subuh berjamaah. Kemudian, acara pembukaan resmi MPLS dan Mapersa dilakukan di halaman pondok dengan pengibaran semangat tema tahun ini: “Membangun Generasi Rabbani Berjiwa Santri.”
Dalam sambutannya, Pengasuh PP. Bustanul Makmur II, K.H. Robitul Haq, M.Si., menyampaikan harapan agar para peserta mampu menghayati nilai-nilai keislaman dan kepesantrenan dalam seluruh aspek kehidupan mereka, baik di dalam maupun di luar kelas.
Dalam kesempatan pembukaan tersebut, Kepala SMP Bustanul Makmur, Ust. H. Imamuddin, M.Pd.I., turut menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya kegiatan MPLS dan Mapersa tahun ini. Beliau mengungkapkan rasa bangganya terhadap seluruh tim panitia, para asatidz, dan santri baru yang telah menunjukkan semangat tinggi sejak hari pertama kegiatan.
“Kegiatan ini bukan hanya rutinitas tahunan, tetapi momentum penting dalam membentuk karakter siswa sejak awal. MPLS dan Mapersa adalah ruang awal bagi para siswa untuk belajar hidup mandiri, mengenal nilai-nilai keislaman, dan membangun jiwa santri yang sejati. Saya berharap dari sinilah akan lahir generasi Rabbani yang cerdas, berakhlak, dan tangguh menghadapi tantangan zaman,” ujar beliau dengan penuh harapan.
Beliau juga menambahkan bahwa kolaborasi antara pihak sekolah dan pesantren akan terus diperkuat untuk memastikan pendidikan karakter dan spiritualitas berjalan beriringan dengan pencapaian akademik. Semangat pembinaan yang terpadu ini diharapkan mampu menjadikan santri sebagai pribadi utuh yang tidak hanya berilmu, tetapi juga berjiwa luhur.
Tak hanya sesi seremonial, suasana pembukaan juga semakin semarak dengan penampilan spesial dari Tim Master MPLS. Mereka menampilkan sejumlah atraksi dan pertunjukan kreatif yang disiapkan secara khusus untuk menyambut para santri baru. Penampilan ini disambut antusias, memancing gelak tawa, tepuk tangan, dan rasa kagum dari peserta. Aksi teatrikal, yel-yel penyemangat, dan simulasi kegiatan santri menjadi suguhan yang tak hanya menghibur, tetapi juga memperkenalkan nilai-nilai pesantren dan dinamika kehidupan santri secara menarik dan menyenangkan.
Penampilan tim master menjadi pemecah suasana, membangun kehangatan, serta menumbuhkan rasa percaya diri bagi santri baru dalam menjalani rangkaian kegiatan berikutnya. Momentum ini menjadi penanda bahwa perjalanan mereka sebagai bagian dari keluarga besar Bustanul Makmur telah resmi dimulai dengan semangat yang luar biasa.
Suasana semakin meriah saat siang hari para peserta MPLS dan Mapersa mengikuti kegiatan Rujak Party yang diselenggarakan di lingkungan sekolah. Kegiatan ini bukan hanya sekadar makan bersama, tetapi juga menjadi media membangun keakraban antar siswa baru dalam suasana santai dan penuh kebersamaan. Tawa, canda, dan semangat gotong royong menghiasi setiap proses—mulai dari menyiapkan bahan, mengulek bumbu, hingga menyantap rujak bersama.
Dengan konsep partisipatif, setiap kelompok siswa berkreasi menyajikan rujak khas versi mereka, yang kemudian dinikmati bersama sambil saling berbagi cerita dan pengalaman. Kegiatan ini membuktikan bahwa pendekatan informal seperti ini sangat efektif untuk mencairkan suasana dan mempercepat proses adaptasi. Kehangatan yang tercipta dari kegiatan ini menjadi fondasi awal persahabatan dan kekompakan selama menempuh pendidikan di SMP Bustanul Makmur dan PP. Bustanul Makmur II.
Malam harinya diisi dengan materi kepesantrenan dan pengenalan para asatidz serta kode etik pesantren, membentuk fondasi disiplin dan akhlak sejak awal.
Hari Ketiga: Outbound Bertema Semi-Militer
Selasa, 8 Juli 2025 menjadi puncak kegiatan luar ruangan yang paling ditunggu, yaitu Outbound MPLS. Tahun ini, outbound mengusung tema semi-militer, terinspirasi dari program barak militer yang tengah populer. Kegiatan ini dilaksanakan di sekitar lingkungan sekolah dan pesantren, dengan desain jalur yang terdiri dari berbagai pos dan game berbeda di setiap titik.
Setiap pos menantang peserta untuk menyelesaikan tantangan fisik, permainan tim, hingga simulasi kepemimpinan. Hal ini tidak hanya memberikan pengalaman seru, tetapi juga melatih daya tahan, kerja sama, dan kemampuan berpikir kritis secara langsung.
Outbound dirancang untuk membantu siswa baru beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan membangun karakter. Selain itu, kegiatan ini meningkatkan keseimbangan fisik, rasa percaya diri, dan mempererat hubungan antar siswa. Pembelajaran di luar kelas seperti ini menghadirkan pengalaman yang menyenangkan dan memotivasi mereka dalam menjalani tahun ajaran baru.
Ustadzah Adella Zendy Pertama, S.Pd. selaku koordinator bidang outbound menyampaikan, “Outbound bukan hanya sekadar permainan, tapi bagian dari pembentukan karakter. Harapannya, siswa menjadi lebih tangguh, berjiwa sosial tinggi, serta mampu berpikir kritis dan memimpin.”
Kegiatan dilanjutkan dengan latihan Buma Got Talent, shalat berjamaah, dan pengenalan metode Al-Miftah oleh pengurus Madrasah Diniyah.
Hari Keempat: Ajang Buma Got Talent dan Muhasabah Malam
Rabu, 9 Juli 2025, suasana kegiatan MPLS dan Mapersa semakin meriah dengan digelarnya Buma Got Talent. Setelah melaksanakan shalat tahajud dan majlis sholawat, para santri baru menampilkan berbagai bakat mereka di panggung Aula Sekolah. Mulai dari seni musik, nasyid, pidato, drama, hingga parodi kreatif—setiap penampilan membawa keceriaan dan kekaguman.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga bertujuan untuk menggali bakat-bakat siswa baru yang nantinya akan dikembangkan lebih lanjut oleh tim sekolah dan pesantren. Ajang ini menjadi salah satu sarana awal untuk memetakan potensi yang dimiliki oleh setiap santri, baik dalam bidang seni, komunikasi, maupun kreativitas lainnya.
Tim Advisor dan Master yang bertindak sebagai pembimbing kegiatan memberikan apresiasi dan masukan membangun, guna membantu siswa lebih percaya diri dan terus berkembang. Acara ditutup dengan sesi penghargaan, sebagai bentuk motivasi bagi para peserta untuk terus berani berkarya dan tampil positif.
Usai perlombaan, kegiatan berlanjut dengan makan siang bersama secara mayoran yang mempererat kebersamaan. Sore harinya, seminar pendidikan menghadirkan materi inspiratif yang membekas di hati para santri.
Malam harinya, para peserta diajak mengikuti muhasabah diri dengan metode bawah sadar (ESQ). Sesi ini menjadi penutup penuh makna untuk merefleksikan perjalanan hidup mereka sebagai santri baru.
Hari Kelima: Penutupan Penuh Haru
Kamis, 10 Juli 2025 dimulai dengan tahajud dan doa bersama untuk pendiri pesantren. Kemudian, KH. Robitul Haq, M.Si. kembali hadir memberikan nasihat dan menutup kegiatan MPLS dan Mapersa secara resmi.
Beliau mengapresiasi kesungguhan para santri baru dan panitia dalam mengikuti setiap rangkaian kegiatan. Dalam nasihat penutupnya, beliau menegaskan pentingnya menanamkan nilai Rabbaniyah dan semangat keilmuan dalam kehidupan sehari-hari.
Sesi terakhir ditutup dengan kebersihan lingkungan pesantren serta sarapan pagi sebelum seluruh santri kembali ke kegiatan belajar reguler mereka.
Ust. M. Hasan Abdillah, S.Sos. selaku Ketua Panitia MPLS menyampaikan rasa bangga atas partisipasi aktif seluruh peserta. “Kami sangat bersyukur, seluruh agenda berjalan lancar dan penuh antusiasme. Semoga apa yang telah dilakukan menjadi langkah awal untuk membentuk generasi santri yang cerdas, berakhlak, dan visioner,” ungkapnya.